Kontestasi Ideologi Bahasa dalam Pemilihan Presiden 2019 Pada Pola Horizontal, Vertikal, dan Individual (Contestation of Language Ideology in the 2019 Presidential Election on Horizontal, Vertical, and Individual Patterns)

This study aims to explain the ideological contestation of language in 2019 Presidential Election (Pilpres) which has horizontal, vertical, and individual patterns. Data were analyzed using a narrative analysis approach mainstream media news texts uploads citizens' statuses on social media. The results show that occurred by paying attention facts cebong, kampret, kadrun languages formed netizens be polarized into three patterns, namely individual. Netizens became patterned because unique lexicons had been integrated him. For this reason, polarization does not only occur during presidential election but also after may even continue until upcoming 2024 election. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kontestasi ideologi bahasa dalam Pemilihan Presiden yang berpola vertikal, dan dianalisis dengan menggunakan pendekatan naratif analisis terhadap teks pemberitaan arus utama unggahan status warganet pada sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi Pilpres memperhatikan fakta telah membentuk menjadi terpolarisasi ke tiga pola, yaitu Warganet terpola karena terintegrasinya leksikon unik itu dirinya. Untuk itu, polarisasi tidak hanya masa 2019, tetapi juga pasca-Pilpres bahkan dapat berlanjut hingga mendatang.